Jenis-jenis Rig Pemboran
Posted by Unknown on 13.17.00 with No comments
Berdasarkan
lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
§
Rig
Darat (Land Rig),
merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig
kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana
seperti Well Service atau Work Over.
Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik
secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga
dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan
dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat
menggunakan heliportable.
§
Rig
Laut (Offshore Rig),
merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa,
sungai, danau, maupun delta sungai.
Dari Rig Laut (Offshore Rig)
sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:
§
Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada
kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa
dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam
sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya
dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk
didasar dan Spud Cannya
tertancap didasar laut.
§
Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama
dengan model Swamp Barge, namun
dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.
§
Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang
dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig
ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua
kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini
diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk
melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya
akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran
menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter.
§
Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang
menggunakan platform berstruktur
baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut
dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan RigJack Up maupun Tender Barge.
§
Semi-Submersible Rig, jenis
rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang
menggunakan Hullatau
semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooringdan
jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakanThruster (semacam
baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System,
sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu
mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan.
Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan
dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai
pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90
hingga 750 meter.
§
Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan
diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut
dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan
menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool).
Dengan sistem Thruster yang
dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan
posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai
pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan.
Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu
sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
§
Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk
melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru,
maupun memperdalam sumur lama.
§
Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan
penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan,
perbaikan, penutupan, dan sebagainya.
Komponen-komponen pada rig itu sendiri
pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:
§
Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang
disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block,
dan Wire Rope(Drilling Line). Hoisting System berfungsi
untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau
pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.
§
Rotary System, merupakan komponen dari rig yang
berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional,
pipa pemboran (Drill Strings)
memutar mata-bor (Drill Bit) untuk
penggalian sumur.
§
Circulation System,
komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk
keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang
diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi
untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah
digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk
mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil
pemboran (Cutting) dari
lumpur, Desander:
berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser:
berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter:
berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.
§
Blowout Prevention System,
komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinyaBlowout (meledaknya
sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada
komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang
terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).
§
Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang
berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik.
Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar.
Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman
sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada
rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka
membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan,
tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.
(Sumber : Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar