Binary Cycle
Posted by Unknown on 09.35.00 with No comments
|
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai
sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24
negara[1],
sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara.[2] Perkiraan potensi
listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d.
2.000 GW.[2] Kapasitas di seluruh
dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar
3.086 MW,[3] diikuti oleh Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan
rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di
Chhattisgarh.[4]
Tenaga panas bumi dianggap
sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi
karbondioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih
122 kg CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira
seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.[5]
Indonesia dikaruniai sumber
panas Bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di Indonesia. Dari pulau-pulau besar
yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai
potensi panas Bumi.
Untuk membangkitkan listrik
dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang
memiliki potensi panas Bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya
bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke generator.
Untuk panas bumi yang mempunyaitekanan tinggi, dapat
langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih
dahulu.
Eksplorasi dan eksploitasi
panas bumi untuk pembangkit energi listrik tergolong minim. Untuk menghasilkan
energi listrik, pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya membutuhkan area
seluas antara 0,4 - 3 hektare. Sedangkan pembangkit listrik tenaga uap lainnya
membutuhkan area sekitar 7,7 hektare.[6] Hal ini menjawab
kecemasan masyarakat mengenai dampak lingkungan eksploitasi panas bumi
BINARY
CYCLE
Perkembangan teknologi
pembangkit pada saat ini cukup pesat sehingga tercipta peluang untuk
memanfaatkan kembali gas buang PLTD yang beftemperatur rata-rata antara 200oC
– 400oC untuk menggerakkan turbin uap berbasis Organic Rankine Cycle
(ORC) sehingga digunakan sebagai tambahan sumber listrik. Pemanfaatan gas buang
tersebut dapat dilakukan melalui sistem binary yakni penggunaan kembali gas
buang PLTD sebagai sumber panas ORC. Adanya peluang pemanfaatan gas buang
tersebut menjadi latar belakang dan tujuan studi ini.
Metode yang akan dilakukan
dalam studi ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu metode analisis termodinamika dan
metode engineering design dengan langkah-langkah studi adalah pengumpulan data,
perhitungan termodinamika untuk mengevaluasi kinerja PLTD eksisting,
perhitungan termodinamika sistem binary PLTD dan Organic Rankine Cycle, analisa
hasil perhitungan termodinamika sistem binary case study PLTD.
Hasil studi menunjukan bahwa
pada prinsipnya gas buang Genset dapat di recovery dengan Organic Rankine Cycle
(ORC) untuk menghasilkan tambahan daya listrik sehingga secara keseluruhan
efisiensi siklus binary Diesel-ORC lebih tinggi dibanding siklus Diesel saja.
Dari ketiga fluida yang ada, fluida R-113 menghasilkan efisiensi siklus yang
tertinggi dibandingkan R-123 dan R-141b . Sistem pendingin yang memberikan
efisiensi siklus terbaik adalah sistem air-cooled padatemperatur 24oC.
Hasil perhitungan peluang
penambahan daya dari pemanfaatan gas buang Genset PLTD ini adalah sebesar 289
kW sampai dengan 357 kW untuk setiap PLTD berkapasitas 8 MW. Penambahan daya
yang dapat dikembangkan dengan pemakaian ORC ini tergantung pada beberapa
faktor antara lain efisiensi isentropic ORC, fluida kerja yang dipakai dalam
ORC, pendinginan yang dipakai dan kondisi temperatur lingkungan. Hasil
perhitungan efisiensi siklus binary yang dapat dicapai sekitar 47 ,56 % hingga
47,97% sehingga kenaikan efisiensi sistem adalah sekitar 2%.
0 komentar:
Posting Komentar